Ikhtibar Niha’i Pondok Pesantren Al-Imam Al-Islami Semester Gasal 2024-2025
Suasana Ujian Santri Putra
Pondok Pesantren Al-Imam Al-Islami mengadakan Ikhtibar Niha’i atau Ujian Akhir Semester. Seperti biasanya ikhtibar ini biasa diadakan dikisaran bulan November sesuai kalender pendidikan yang diterbitkan oleh pondok pesantren yang telah disesuaikan dengan kalender pendidikan terbitan Kementrian Agama (Kemenag).
Ikhtibar niha’i bukan hanya sekedar tentang memberikan nilai, akan tetapi untuk sarana membantu santri mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dalam pemahaman dan kemampuan santri di setiap materi agar membantu menigkatkan kualitas pendidikan. Ikhtibar tersebut juga membantu para guru menilai efektivitas metode pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan para santri, dan membantu untuk mengukur apakah para santri mencapai target sesuai dengan yang ditargetkan pondok pesantren.
Ikhtibar ini sangatlah penting bagi para santri karna menentukan apakah mereka akan naik kelas atau tidak naik kelas dan menentukan kelulusan bagi para santri . karna nilai raport akan di ambil dari 40 % nilai ikhtibar niha’i , 30 % dari penilaian tengah semester, 10 % dari kehadiran dan 20 % dari penilaian guru . Ikhtibar niha’i di Pondok Pesantren Al-imam Al-islami terbagi menjadi 2 yaitu, secara tulisan dan lisan.
Adapun pelajaran yang diuji secara tulisan salah satunya yaitu mata pelajaran Nahwu, Ilmu Nahwu yaitu ilmu dalam bahasa arab yang mempelajari kaidah-kaidah tata bahasa untuk mengetahui bagaimana perubahan akhir kata (‘irab) memengaruhi ma’na . tujuannya adalah untuk memahami struktur kalimat yang benar dan memastikan makna yang di inginkan tersampaikan dengan tepat . Bukan hanya Nahwu saja yang di uji tetapi masih banyak pelajaran lain seperti, Arab Baina Yadaik, Sharaf, Hadist ‘Umdatu Al-ahkam, Adab, Tauhid / Aqidah, Durusu Al -lughoh, Fiqih, Ushul Fiq, Shirah Nabawi, Matan Jazary, khat, Imla, Musthalah Hadist dan Tafsir.
Sedangkan ujian secara lisan yaitu, Al-quran, Hadist Arba’in, Hadist ‘umdatu al-ahkam, Do’a-do’a, Matan jazary, Matan Jurumiyyah, dan Mahfudzot. Tujuan adanya ujian lisan ini agar para santri mengevaluasi bagaimana hafalan – hafalan selama ini apakah mereka sudah menghafal dengan mutqin atau belum.
Ikhtibar niha’i bukan hanya sekedar mengejar nilai angka tetapi juga tentang menggali nilai - nilai kehidupan yang akan menjadi bekal bagi para santri dalam menghadapi tantangan di masa depan. Karna, ketika dilaksanakannya ikhtibar para santri bukan hanya di uji dalam materi saja akan tetapi kejujuran dan kedisiplinan dalam setiap diri santri pun di uji.
Suasana di Pondok Pesantren menjadi sangat berbeda, karna beberapa program diliburkan selama dilaksanakannya ikhtibar seperti, Halaqah, kultum setelah shalat 5 waktu, olahrga bersama dan muhadharah mingguan. Biasanya ketika bukan hari-hari ikhtibar banyak para santri yang bersendagurau, bermain lari-lari, bermain bola ketika sore hari dll. Tetapi ketika di laksanakannya ikhtibar para santri lebih banyak membaca dan belajar materi yang akan diuji.
Ketika dilaksanalan nya ikhtibar niha’i banyak sekali santri yang lebih tertarik untuk belajar dan muraja’ah materi-materi yang selama ini mereka pelajari dari pada bermain. Bakan, tidak jarang di temukannya santri yang bergadang untu bisa mengulang kembali materi – materi yang selama ini di pelajari . ketika waktu tahajud pun masjid menjadi ramai oleh santri yang mengulang pelajaran – pelajaran .
Ketika ujian banyak sekali santri yang serius dan fokus mengisi kertas ujian. Ikhtibar niha’i ini memang cukup sulit karna akan mengulang pelajaran selama 1 semester dan soalnya rata – rata memakai bahasa arab dan menjawabnya pun harus bahasa arab juga . dan ada beberapa peraturan yang diterapkan yaitu , tidak boleh menoleh kekanan kiri jika ada yang menoleh apa lagi mencontek akan di kenakan sanksi untuk tidak mendapat kan nilai , tidak boleh bekerja sama jika di temukan ada yang bekerja sama maka yang memberi contekan dan yang mencontek tidak akan diberi nilai , tidak boleh berisik dan tidak boleh bertaya jawaban kepada pengawas.